Chem 014 All Files
Minggu, 17 April 2016
Rabu, 07 Oktober 2015
Laporan praktikum saya
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK
PERCOBAAN
1
PENERAAN
VOLUMETRI
Add caption |
NAMA : BENI SAPUTRA
NIM : F1C1 14 003
KELOMPOK: 1 (SATU)
ASISTEN : MUHAMMAD SYAHRIL
JURUSAN
KIMIA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2015
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat
beberapa alat pengukur volumetri diantaranya pipet volume, labu takar dan
buret. Ketelitian pengukuran merupakan cara pembacaan skala yang tepat pada
alat ukur volumetri (labu takar, pipet gondok, ataupun buret) memperhatikan
angka signifikan, toleransi pembacaan skala, dan ketelitian standar dari alat.
Pembacaan skala pada alat ukur volumetri (buret, pipet gondok, labu takar, labu
ukur) harus benar-benar diperhatikan, dalam hal melihat skala, kedudukan badan,
jenis alat maupun jenis larutan, dengan memperhatikan angka signifikan, toleransi
pembacaan skala, dan sifat ketelitian alat.
Kalibrasi
dilakukan agar hasil pengukuran selalu sesuai dengan alat ukur standar/alat
ukur yang sudah ditera. Alat-alat analisis kimia dapat diartikan sebagai
alat-alat yang sering digunakan dalam pekerjaan analisis kimia; seperti: pipet
volumetri, labu takar, buret, labu erlenmeyer, neraca analitik ataupun neraca
listrik/neraca digital, cawan krus, pembakar bunsen.
Alat-alat
kimia yang lainnya sebagai pendukung pekerjaan analisis yaitu gelas kimia,
gelas ukur, pipet ukur, tabung reaksi, pipet, corong, maupun batang pengaduk.
Untuk memperoleh hasil yang baik dalam analisis kimia diperlukan cara-cara yang
khusus dalam pemakaian dan pemeliharaannya. Alat-alat analisis kimia umumnya
digunakan dalam pekerjaan titrasi, gravimetri, maupun analisis secara
instrumentasi. Adapun untuk pekerjaan analisis kuantitatif anorganik yang perlu
ketelitian lebih besar maka sebelum pemakaian alat-alat volumetri yang terbuat
dari gelas sebaiknya dilakukan dahulu kalibrasi alat.
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan peneraan volumetri
adalah bagaimana peneraan terhadap buret, labu takar, dan pipet volume?
B.
Tujuan
Tujuan
praktikum pada percobaan peneraan volumetri adalah untuk melakukan peneraan
terhadap buret, labu takar dan pipet volum.
C.
Manfaat
Manfaat melakukan percobaan peneraan
volumetri ini adalah dapat melakukan peneraan terhadap buret, labu takar dan
pipet volum.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kalibrasi
merupakan suatu kegiatan untuk menentukan keberadaan konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur berdasarkan standar. Untuk proses
kalibrasi, perlu ada pengukuran terlebih dahulu pada objek yang ada misalnya
pada temperatur proses. Ada beberapa metode dalam kalibrasi antara lain
simulasi, perbedaan fasa. Umumnya yang banyak digunakan berupa metode kalibrasi
perbandingan untuk membandingkan kalibrator standar alat ukur terhadap beban
ukur yang dipakai, baru dilakukan perhitungan deviasi berdasarkan standar. Cara
ini memerlukan standar kalibrator yang harus dikalibrasi di Lembaga Kalibrasi
KAN/LIPI sehingga harganya mahal.
Pelaksanaan kalibrasi dilakukan
dengan cara membandingkan alat ukur dan bahan ukur yang akan dikalibrasi
terhadap sandar ukurnya yang mampu telusur (traceable) ke standar
nasional dan atau internasional. Sedangkan tujuan dengan kalibrasi dapat
ditentukan deviasi kebenaran konvensinal nilai penunjukkan suatu alat ukur,
atau deviasi dimensi nominal yang seharusnya suatu bahan ukur (Sulaeman dkk.,
2011).
Kalibrasi timbangan analit
elektronik biasanya dilakukan dengan menempatkan suatu anak timbangan yang
diketahui nilai masanya pada suatu timbangan yang dikalibrasi. Dengan
menghitung faktor-faktor koreksi seperti koreksi gaya apung udara, koreksi
drift, koreksi densitas bahan, dan koreksi karena suhu, maka nilai skala
timbangan dapat ditentukan koreksinya dan ketidakpastian pengukuran penimbangan
dapat ditentukan . Hasil kalibrasi berupa nilai skala timbangan, koreksi, batas
minimum penimbangan, histerisis, dan ketidakpastian pengukuran, serta kondisi
saat melakukan kalibrasi biasanya dituliskan di dalam sertifikat kalibrasi yang
dikeluarkan oleh laboratorium pengkalibrasi.
Dengan mengkaji sertifikat kalibrasi
dapat diperoleh gambaran tentang penjaminan mutu kalibrasi laboratorium
terutama apabila laboratorium pengkalibrasi telah menerapkan ISO 17025. Didalam
tulisan ini akan dikaji kalibrasi timbangan analit elektronik yang biasa
dilakukan pada oleh laboratorium kalibrasi yang menjalankan sistem mutu ISO
17025 untuk menunjukkan tingkat kehandalannya (Harsojo, 2012).
Alat pengukur volume merupakan alat
bantu yang penting untuk setiap penentuan kualitatif. Dari sifat dan fungsi
dapat dibedakan atas pipet, labu ukur, buret dan gelas ukur. Dalam penggunaan
alat ukur volume ini dapat terjadi kesalahan. Salah satunya adalah kesalahan
kalibrasi karena volume yang tertera tidak sesuai denagn volume yang sebenarnya
(Roth, 1998).
Volumetri adalah
suatu analisa kuantitatif
yaitu jumlah suatu
zat dicari dengan mereaksikan suatu
volume larutan zat
itu dengan larutan
suatu zat standar
yang telah diketahui
konsentrasinya. Kunci keberhasilan
suatu titrasi adalah mendapatkan
secara tepat volume zat mentitrasi
yang dapat bereaksi
dengan suatu volume
zat dititrasi hingga
dari perbandingan volume itu
dapat dihitung konsentrasi
zat yang diketahui.
Pada penelitian ini Pada tercapainya titik akhir titrasi, ion
mentitrasi akan berlebihan dan dapat dinyatakan dengan indikator yang sesuai digunakan
titrasi pengendapan, yaitu suatu titrasi antara dua zat yang menghasilkan
endapan (Setiorini, 2010).
National Bureau of standart telah menetapkan suhu
untuk mengadakan kalibrasi peralatan gelas. Karena suhu laboratorium biasanya
tidak akan tepat 200C, maka pada hakekatnya harus dikolerasi bila
digunakan pada suhu lain, oleh karena kesalahan yang disebabkan oleh pemuaian
(atau kontraksi) baik dari bejana itu sendiri maupun larutan yang ada
didalamnya (Day,1981).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. WAKTU DAN TEMPAT
Percobaan Peneraan Volumetri dilaksanakan pada hari Selasa,
29 September 2015 pukul 07.30-09.55 WITA bertempat di Laboratorium Kimia
Analitik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,
Kendari.
B. ALAT DAN BAHAN
1.
Alat
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum pada percobaan peneraan volumetri adalah pipet
volum 10,25 ml, buret 50 ml, labu takar 100 ml, Erlenmeyer 250 ml, kertas
tissue, statif dan klem, filler, dan timbangan analitik.
1.
Bahan
Bahan yang digunakan
dalam praktikum pada percobaan peneraan volumetri adalah aquades.
C.
PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah
kerja yang digunakan dalam percobaan peneraan volumetric adalah :
1.
Peneraan pipet volum 25 ml
Pipet
Volume
|
-
Dibersihkan
-
Dikeringkan
-
Dimasukan aqquades sampai tanda tera
-
Dikeluarkan airnya perlahan-lahan
-
Ditampung di erlenmeyer yang bersih dan
kering serta beratnya diketahui
-
Erlenmeyer + aquades
|
-
Dihitung dan ditentukan berat airnya
diudara
-
Ditentukan volume air pada suhu tersebut
(Vt)
-
Ditentukan volume air atau volume
kalibrasi yang sesungguhnya (V0)
W0 = 25,145 gram
Wt =
25,118 gram
Vt
=
25,229 mL
V0 =
25,223 mL
2. Peneraan
buret 50 ml
Buret
|
-
Dilakukan langkah-langkah peneraan
seperti peneraan pipet seukuran
-
Ditentukan pada skala yang berurutan,
misalnya 10, 20, 30, 40, dan 50
-
Diisi dengan aquades sampai tanda batas
W0 = 10,186 gram
Wt =
10,175 gram
Vt
=
10,219 mL
V0
= 10,217 mL
3. Peneraan
labu takar 100 ml
Labu
Takar
|
-
Disiapkan labu takar yang kosong serta
bersih dan kering
-
Ditimbang lalu dicatat beratnya
-
Labu takar + aquades
|
-
Ditentukan berat air diudara
-
Ditentukan volume air pada suhu kerja
-
Ditentukan volume sesungguhnya
-
Ditentukan volume air atau volume kalibrasi
yang sesungguhnya
W0 = 49,364 gram
Wt = 49,312 gram
Vt = 49, 529 mL
V0
= 49,517 mL
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
1. Data
Pengamatan
a. Peneraan
Pada Buret
Buret (ml)
|
Erlenmeyer kosong (gr)
|
Erlenmeyer berisi (gr)
|
Berat air pada suhu penimbang
|
10
|
126,193
|
136,379
|
10,186
|
20
|
126,193
|
146,329
|
20,136
|
30
|
126,193
|
156,231
|
20,038
|
40
|
126,193
|
166,088
|
39,895
|
50
|
126,193
|
176,178
|
49,985
|
b. Penerapan
Pada Pipet Volume
Kapasitas skala (ml)
|
Erlenmeyer kosong (gr)
|
Erlenmeyer berisi (gr)
|
Berat air pada suhu penimbang
|
25
|
126,193
|
151,338
|
25,145
|
c.
Peneraan
pada Labu Takar
Kapasitas Skala (ml)
|
Labu Takar Kosong (gr)
|
Labu Takar berisi (gr)
|
Berat Air pada suhu Penimbang
|
60
|
48,817
|
98,181
|
49, 364
|
2. Analisis
Data
a. Peneraan
pada Pipet Volum 25 mL
·
Berat elenmeyer kosong = 126,193 g
·
Berat elenmeyer + akuades = 151,388 g
·
Berat jenis air =
0,995833
·
t0 = 20 0
·
t = 30 0C
· W0 =
Berat erlenmeyer isi – Berat erlenmeyer kosong
= 151,338 g – 126,193 g
= 25,145 g
·
Wo = Wt + 0,0012 Wt (1/Bj(t) – 1/8,4)
Wt =
=
=
=
=25,118 g
·
Vt =
=
=
25,229 ml
·
Vo =
Vt + 0,000025 x Vt(T0
– T)
= 25,229 ml +
0,000025 x 25,229 ml
(20-30)
=25,229 ml +
0,000025 x 25,229 ml (-10)
=25,229 ml – 0,005992 ml
=25,223 ml
·
Penyimpangan = ( 25 ml – V0 ) – 0,03 ml
= (25 ml – 25,223 ml) - 0,03 ml
= -0,223 ml
– 0,03 ml
= -0,025 ml
b. Peneraan
Buret
·
Untuk 10 ml aquades
·
Wo =
Berat erlenmeyer isi – Berat erlenmeyer kosong
=136,379 g - 126,193 g
= 10,186 g
·
Wo
= Wt + 0,0012 Wt (1/Bj(t) – 1/8,4)
Wt =
=
=
=
=10,175 g
·
Vt =
=
=10,219 ml
·
Vo =
Vt + 0,000025 x Vt(T0
– T)
= 10,219 ml +
0,000025 x 10,219 ml
(20-30)
=10,219 ml +
0,000025 x 10,219 ml
(-10)
=10,219 ml – 0,0025 ml
=10,217 ml
·
Penyimpangan = ( 10 ml – V0 ) – 0,03 ml
= (10 ml – 10,217 ml) – 0,03 ml
= -0,217 ml
-0,03 ml
= -247 ml
·
Tabel pengukuran untuk volume aquades yang lain
No
|
V aquades
(ml)
|
Wo(g)
|
Wt
(g)
|
Vt
(ml)
|
Vo(ml)
|
1.
|
20
|
20,136
|
20,115
|
20,204
|
20,199
|
2.
|
30
|
20,038
|
20,017
|
20,105
|
20,099
|
3.
|
40
|
39,895
|
39,853
|
40,029
|
40,019
|
4.
|
50
|
49,985
|
49,932
|
50,153
|
50,140
|
c.
Peneraan Labu Takar ( 50 ml)
·
Wo =
Labu takar yang berisi air – labu takar yang kosong
=98,181 ml – 48,817 ml
= 49,364 gr
·
Wo
= Wt + 0,0012 Wt (1/Bj(t) – 1/8,4)
Wt =
=
=
=
= 49,312 g
·
Vt =
=
= 49,529 ml
·
Vo =
Vt + 0,000025 x Vt(T0
– T)
= 49,529 ml + 0,000025 x 49,529 ml (20-30)
= 49,529 ml + 0,000025 x 49,529 ml (-10)
= 49,529 ml – 0,01238225 ml
=49,517 ml
·
Penyimpangan = (
50 ml – V0 ) – 0,03 ml
= (50 ml – 49,517 ml ) – 0,03
ml
= 0,483 ml
-0,03 ml
= 0,453 ml
B. PEMBAHASAN
Analisis kimia sering digunakan alat-alat volumetrik,
seperti gelas kimia, gelas ukur, labu ukur buret dan lain-lain; apalagi
menyangkut analisis kuantitatif. Dalam analisis ini ketelitian sangat
diperlukan bukan hanya dari faktor keterampilan analis tetapi dari keakuratan
alat ukur yang digunakan. Alat ukur
volume yang umum digunakan terbuat dari bahan gelas atau bahan lainnya
(misalnya plastik). Alat ukur perlu dikalibrasi karena volume baku dari
alat-alat tersebut dapat berubah karena pengaruh lingkungan. Kalibrasi adalah
suatu cara penentuan volume sebenarnya alat-alat gelas yang berubah karena
pengaruh lingkungan.
Peneraan
volumetri terdiri atas peneraan pipet volume, biuret dan labu takar. Pertama
peneraan dilakukan pada pipet volume 25 mL dengan cara air diambil dengan
pemipetan sampai tanda tera. Kemudian air tersebut dikeluarkan secara perlahan
dan ditampung pada erlenmeyer yang bersih dan kering dengan berat erlenmeyer
sebesar 126,193 gram. Saat semua air pada pipet volume telah dikeluarkan maka berat
erlenmeyer dan air menjadi 151,388 gram. Penyimpangan yang dihasilkan dari
peneraan pipet volume yaitu sebesar -0,253 mL.
Peneraan
kedua dilakukan pada biuret 50 mL. Air dimasukkan dalam biuret sampai tanda
tera kemudian dikeluarkan secara perlahan secara bertahap yaitu masing-masing
10 mL. Setiap 10 mL air yang dikeluarkan ditampung dalam erlenmeyer kemudian
ditimbang, berat air dan erlenmeyer pada volume 10 mL yaitu sebesar 136,379
gram dengan penyimpangan -0,216 mL. Begitu pula selanjutnya dilakukan pada
volume 20 mL, 30 mL, 40 mL, dan 50 mL. Pada volume 20 mL didapatkan berat
sebesar 146,329 gram dengan penyimpangan sebesar -0,229 mL, volume 30 mL dengan
berat 156,231 gram dengan penyimpangannya sebesar -0,129 mL, volume 40 mL
dengan berat 166,088 gram dengan penyimpangannya sebesar -0,049 mL dan volume
50 mL dengan berat 176,178 gram dan penyimpangannya sebesar -0,17 mL.
Buret terkadang memiliki tingkat
keakuratan lebih tinggi dibandingkan dengan alat volumetri yang lain, tetapi
masih sering terjadi sedikit kesalahan pengukuran. Kegagalan dari pengukuran
menggunakan buret biasanya disebabkan oleh keran penutup buret mengalami
kebocoran, pada waktu menimbang, akuades dalam buret terjadi penguapan, dan
tidak berhati-hati saat menyumbat bejana.
Peneraan
terakhir dilakukan pada labu takar. Dimana labu takar yang kosong dan bersih
ditimbang beratnya dan didapatkan berat labu takar kosong sebesar 36,69 gram
kemudian diisi dengan air sampai tanda tera pada labu takar tersebut. Setelah
diisi dengan air, maka didapatkan berat keduanya sebesar 98,181 gram dan
penyimpangannya sebesar 0,453 mL.
Dalam
kalibrasi alat ukur volumetrik, besarnya akurasi dan presisi yang dihasilkan
dipengaruhi oleh beberapa kesalahan seperti kesalahan dalam pembacaan meniskus
atau kesalahan yang disebabkan oleh praktikan. Namun tak menutup kemungkinan
kesalahan juga dapat disebabkan oleh alat-alat yang dipakai pada saat peneraan
volumetri tersebut.
Perbedaan volume
yang terajdi pada percobaan peneraan volumetri tersebut biasanya diakibatkan
beberapa kesalahan-kesalahan umum seperti pada saat pipet digenggam, tangan
mengeluarkan kalor sehingga ada bagian pipet yang memuai, mengganggu isi air
pada ujung pipet yang sesungguhnya tidak boleh terjadi dan kurang hati-hati
dalam penimbangan dan penyumbatan bejana.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan
pada percobaan peneraan volumertri yaitu alat-alat gelas harus dikalibrasi atau
dilakukan peneraan karena sering kali volume yang tertera pada alat tersebut
tidak sesuai dengan volume yang sebenarnya maka dilakukan peneraan agar pada
saat alat-alat tersebut digunakan volume yang didapatkan nilai pasti dan sama
dengan volume yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Day,
R., A., 1981, Analisis Kimia Kuantitatif, Jakarta: Erlangga.
Harsojo.,
2012, Kajian Kalibrasi Timbangan Analit
dengan Penjaminan Mutu ISO
17025, Prosiding
Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY. ISSN : 0853-0823
Roth, H., J., 1988, Analisis Farmasi, Yogyakarta:
UGM.
Sulaeman, C., dan Kusnadi, 2011, Kalibrasi Temperatur Pada PT 100 dan Thermocouple,
Jurnal Kimia Elite Elektro. 2(2)
Setiorini, S., dan Handoyo, 2010,
Analisa Kadar Klorida Pada Kantong Teh Celup Serta Pengaruhnya Terhadap Mutu The,
Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes.
1(2)
Langganan:
Postingan (Atom)